Pelatihan leadership untuk meningkatkan kemampuan berorganisasi pada siswa SMK 3 Garut
DOI:
https://doi.org/10.22460/as.v8i1.25480Abstract
Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk melaksanakan pelatihan kepemimpinan dalam meningkatkan kemampuan berorganisasi pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3 Garut. Latar belakang pengabdian ini didasarkan pada kebutuhan akan persiapan siswa untuk menghadapi tuntutan zaman yang semakin kompleks, di mana kemampuan berorganisasi dan kepemimpinan yang efektif menjadi kunci untuk kesuksesan masa depan. Teori kepemimpinan dan pengembangan diri digunakan sebagai landasan teoritis untuk mendukung kegiatan ini. Metode pelaksanaan pengabdian ini melibatkan serangkaian kegiatan pelatihan kepemimpinan yang meliputi materi tentang komunikasi efektif, manajemen waktu, pengambilan keputusan, dan kerjasama tim. Peserta pelatihan terdiri dari siswa SMK 3 Garut. Pelatihan dilakukan dalam bentuk workshop interaktif yang melibatkan diskusi kelompok, permainan peran, dan latihan simulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan kepemimpinan di era milenial telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi siswa SMK 3 Garut. Peserta pelatihan mengalami peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan percaya diri mereka dalam berbagai aspek kepemimpinan dan kemampuan berorganisasi. Selain itu, hubungan tim di antara peserta juga terbukti menguat sebagai hasil dari pelatihan ini. Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa pelatihan kepemimpinan di era milenial merupakan langkah yang efektif dalam mempersiapkan siswa SMK 3 Garut untuk menghadapi tantangan di masa depan sebagai pemimpin yang kompeten dan bertanggung jawab.
References
Ahmad, R. (2020). The impact of social media on the behavior of teenagers. Journal of Educational Psychology, 25(2), 145-162.
Badan Pusat Statistik. (2021). Statistik penggunaan internet di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Bandura, A. (1986). Social Foundations of Thought and Action: A Social Cognitive Theory. New York; Prentice-Hall.
Davis, R. (2020). Interactive Approaches to Digital Literacy Training for Adolescents. Digital Education Journal, 15(2), 78-91.
Dewey, John. (2004). Experience and Education : Pendidikan Berbasis Pengalaman, Terj. Hani’ah. Bandung; Penerbit Teraju
Erikson, E. H. (1968). Identity: Youth and Crisis. New York; W. W. Norton & Company.
Gardner, H. (2019). Enhancing Adolescent Learning: A Participatory Approach. Journal of Adolescent Education, 25(3), 45-58.
Mead, G. H. (2018). Mind, Self and Society (Pikiran, Diri dan Masyarakat), Penerjemah: William Saputra. Yogyakarta: FORUM.
Rahim & Indah. (2024). Pentingnya Pendidikan Literasi Digital di Kalangan Remaja. SABAJAYA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 2(2), 51-56.
Rogers, C. (2012). On Becoming a Person (terj). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sari & Prasetya. (2022). Literasi Media Digital Pada Remaja, Ditengah Pesatnya Perkembangan Media Sosial. Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi 8(1), 12-25.
Sugiarto & Farid, A. (2023). Literasi Digital Sebagai Jalan Penguatan Pendidikan Karakter Di Era Society 5.0. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan 6(3), 580-597.
Zubir & Yuhafliza. (2019). Pengaruh Media Sosial Terhadap Anak Dan Remaja. Jurnal Pendidikan Almuslim 7(1), 10-15.
Downloads
Published
Issue
Section
License
1. Proposed Policy for Journals That Offer Open Access
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).