PELATIHAN DALAM MERANCANG DAN MEMBUAT MEDIA BAHAN BEKAS YANG INOVATIF DAN INTERAKTIF BAGI TUTORS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
DOI:
https://doi.org/10.22460/as.v5i1.6915Keywords:
Media Barang Bekas, Kreatif, Inovatif, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Abstract
Sejak pemerintah melaksanakan amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70/2009 tentang pendidikan inklusi yang mana aturan di dalamnya mengintegrasikan anak autis dari sekolah khusus ke sekolah umum merupakan gerbang memandirikan mereka. Dengan berlakunya aturan tersebut berarti setiap sekolah baik negeri maupun swasta wajib menerima siswa yang berkebutuhan khusus (ABK). Hal ini akan memunculkan permasalahan baru bagi sekolah yang belum memiliki kesiapan system dalam menerapkan methode proses belajar dan mengajar yang mengintegrasikan anak autis dalam sekolah umum. Sekolah mitra merupakan salah satu dari sekolah yang memiliki masalah dalam hal penyediaan media pembelajaran khususnya bagi anak autis dalam pengajaran bahasa Inggris yang inovatif. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal dibutuhkan kreativitas para guru dalam merencanakan dan menyediahkan media pebelajaran yang inovatif karena hal itu dapat berdampak pada minat siswa yang rendah dalam memahami pembelajaran bahasa Inggris khususnya bagi anak berkebutuhan khusus. Solusi permasalahan yang ditawarkan dalam Program Kemitraan Masyarakat Stimulus ini yaitu memberikan pelatihan terhadap para guru dalam merancang dan membuat media barang bekas yang inovatif. Pelatihan tersebut berupa diskusi tentang perancangan dan pembuatan media barang bekas yang terbuat dari bahan baku yang mudah didapatkan dari lingkungan sekitar. Media-media pembelajaran tersebut dirancang agar para siswa autis (ABK) dapat memahami dan mengaplikasikan bahasa inggris dasar yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pelatihan tersebut diharapkan para guru mendapatkan ilmu dalam merancang sekaligus membuat media pembelajaran bahasa Inggris yang inovatif dan interaktif khususnya untuk pengajaran anak yang berkebutuhan khusus (ABK). Media pembelajaran yang dipelajari dan dibuat dalam pelatihan ini diharapkan dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah SMP Inklusi sederajat.
References
Arsyad, A. 2017. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nugraeni E N & Kristian D L. 2018. Penerapan Metode Total Physical Response (TPR) untuk Meningkatkan Keterampilan Kosakata Bahasa Inggris bagi Siswa Tunagrahita. Jurnal Lingua Applikata vol.1, N.2.
Ratno., Damanik., & Amansyah (2016). Pemanfaatan Barang Daur Ulang Untuk Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Di Kecamatan Percut Sei Tuan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Volume 23 No. 1
Robson, Pam. 1995. Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD 07 Salule Mamuju Utara. Journal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No.2.
Triani, N & Amir. 2013. Pendidikan anak Berkebutuhan Khusus Lamban Belajar, Slow Learner. PT. Luxima Metro Media.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 Ayat 1.
Downloads
Published
Issue
Section
License
1. Proposed Policy for Journals That Offer Open Access
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).