CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/ceria <p><strong>Ceria (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif)</strong> is an a peer-refereed open-access journal dedicated to interchange for the results research in all aspect of early childhood education. This journal is founded in <strong><a href="https://ikipsiliwangi.ac.id">IKIP Siliwangi</a></strong>. The journal publishes state-of-art papers in fundamental theory, experiments and simulation, as well as applications, with a systematic proposed method such as use teh qualitative method, quantitative method, and mix method sufficient review on previous works, expanded discussion and concise conclusion.</p> <p>The focus of Ceria journal is a media for disseminating the result of research about Early Childhood Education. Scope of Ceria Journal is 1) development of early childhood. 2) Parenting. 3) Management institution of early childhood education. 4) Early child development assessment. 5) Learning strategy. 6) Educational tool planning. 7) Instructional media, innovation in early childhood education and various fields related to Early Childhood Education.</p> <p>Finally, since 2020, the journal has been <strong>ACCREDITED by the Ministry of Research, Techonology, and Higher Education, the Rebulic of Indonesia</strong> as an achievement for a peer-reviewed journal that has excellent quality in management and publication. To improve the quality of articles in the CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif), starting 2024, templates for CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) articles are using a <strong>new template</strong>. The <strong>new template</strong> can be obtained on the page <a title="New Template Journal of Ceria" href="https://docs.google.com/document/d/1EepmXW63U8MjhnJ5q693NDSm9oIGQRln/edit?usp=sharing&amp;ouid=113978737437879908848&amp;rtpof=true&amp;sd=true" target="_blank" rel="noopener">(Download here)</a>.</p> IKIP Siliwangi en-US CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) 2614-4107 Analisis Water Safari Games sebagai Game Edukatif dalam Pengenalan Hewan dan Tumbuhan Berbahasa Inggris untuk Anak Usia Dini https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/ceria/article/view/22986 <p>Pengenalan kosakata Bahasa Inggris pada anak usia dini merupakan aspek yang penting, karena Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang digunakan di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Anak yang memiliki bekal kemampuan Bahasa Inggris akan mampu bersaing secara global di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan “<em>Water Safari Games</em>” sebagai game edukatif dalam memperkenalkan kosakata Bahasa Inggris terkait hewan dan tumbuhan kepada anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain analisis konten. Objek penelitian adalah <em>Water Safari Games</em> yang memiliki 12 misi permainan, yang difokuskan pada dua misi pertama setiap tema. Teknik pengumpulan data meliputi studi dokumentasi dan observasi terhadap audio, teks, visual yang ada dalam permainan. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri atas pengumpulan, pemilahan, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>Water Safari Games</em> dalam memperkaya kosakata Bahasa Inggris anak memiliki instruksi yang jelas dan lingkungan permainan yang menarik. Namun, penting adanya pengawasan dari orang tua atau pendidik untuk memastikan penggunaan yang aman. Kesimpulannya, Water Safari Games berpotensi menjadi game edukatif yang bermanfaat dalam pembelajaran Bahasa Inggris bagi anak usia dini, khususnya untuk anak usia lima tahun ke atas.</p> <p>Introducing English vocabulary to children in early childhood is crucial, as English is an international language used in various sectors, including education. Children with a foundation in English skills will be able to compete globally. This study aims to analyze the effectiveness of "Water Safari Games" as an educational game in introducing English vocabulary related to animals and plants to children in early childhood. The research method used is qualitative, with a content analysis design. The object of the study is Water Safari Games, which has 12 game missions focused on the first two missions of each theme. Data collection techniques include documentation studies and observations of the audio, text, and visuals in the game. Data were analyzed using the Miles and Huberman model, which consists of data collection, data reduction, data display, and conclusion drawing. The results show that Water Safari Games enriches children's English vocabulary through clear instructions and an engaging game environment. However, parents or educators need to supervise to ensure safe use. In conclusion, Water Safari Games has the potential to be a beneficial educational game in English learning for children in early childhood, especially those aged five and above</p> Nida Nur Fadillah Bachrudin Musthafa Leli Kurniawati Copyright (c) 2024 CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) 2024-07-02 2024-07-02 7 4 342 351 Analisis Kecerdasan Musikal Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Live Music Performances https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/ceria/article/view/23169 <p>Kecerdasan musikal ialah suatu kecerdasan untuk mengetahui bentuk aktivitas musikal seperti halnya menikmati musik, dan mengingat irama lagu. Kecerdasan musikal pada anak usia dini perlu dikembangkan sejak dini. Adapun salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan kecerdasan musikal anak dapat melalui <em>live music performances. </em>Adapun tempat kegiatan <em>Live Music Performances </em>yaitu PAUD Among putra, Dealova caffe, Noms Choffe, dan Resto taman Joglo. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis kecerdasan musikal pada anak usi 0-6 tahun melalui <em>live music performances</em> di daerah Jepara. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan mengambil pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi tiga indikator dengan mengambil data dari lembar observasi, panduan wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian pada penelitian ini yaitu anak usia dini yang usianya 0-6 tahun menjadi informan buat mengetahui latar belakang dari permasalahan yang berjumlah satu anak perempuan. Reduksi data, display data dan yang terakhir diambil Kesimpulan merupakan analisis data yang digunakan. Adapun penjelasan hasil di penelitian ini menjelaskan bahwa analisis kecerdasan musikal anak melalui aktivitas <em>live music performances</em> sudah berkembang secara optimal. Hal tersebut terlihat dari tercapainya indicator yaitu anak sudah mampu bermain dengan alat musik, peka dengan suara musik, mampu mengekspresikan diri dengan menyanyi.</p> <p>Musical intelligence is the intelligence to know forms of musical activities such as enjoying music and remembering the rhythm of songs. Musical intelligence in young children needs to be developed from an early age. One way to improve children's musical intelligence is through live music performances. The venues for live music performances are PAUD Among Putra, Dealova Caffe, Noms Choffe, and Taman Joglo Resto. This research aims to analyze musical intelligence in children aged 0–6 through live music performances in the Jepara area. This research uses descriptive research methods and takes a qualitative approach. The data collection techniques used include three indicators: observation sheets, interview guides, and documentation. The research subjects in this study were young children aged 0–6 years who became informants to find out the background of the problem, which consisted of one girl. Data reduction, data display, and finally the conclusion drawn are the results of the analysis of the data used. The explanation of the results in this research explains that the analysis of children's musical intelligence through live music performance activities has developed optimally. This can be seen from the achievement of indicators, namely that children can play with musical instruments, are sensitive to the sound of music, and can express themselves by singing.</p> Rama Firdaus Rama Muhammad Nofan Zulfahmi Copyright (c) 2024 CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) 2024-07-02 2024-07-02 7 4 352 360 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bahasa Reseptif Melalui Permainan Ular Tangga Pada Anak Usia Dini https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/ceria/article/view/22703 <div><span lang="EN-US">Kemampuan berkomunikasi berbahasa merupakan modal awal bagi guru dan murid untuk melakukan interaksi. Selain itu aspek perkembangan bahasa merupakan hal penting yang harus distimulasi sejak usia dini dengan adanya bahasa untuk memberikan ide, perasaan, pikiran atau menginformasikan kepada anak usia dini. Dalam hal menyimak pada umumnya anak usia dini masih mengalami kesukaran. Faktor tersebut adalah kurangnya kreativitas guru di sekolah untuk memberikan stimulus pada anak usia dini yang sesuai dengan kemajuan zaman saat ini. Salah satu permainan untuk menstimulus bahasa reseptif anak yaitu ular tangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan bahasa reseptif anak usia dini melalui permainan ular tangga. Metode penelitian mengunakan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian kelompok A secara sampling. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pembelajaran menggunakan permainan ada empat orang berkembang sangat baik (BSB). Setelah distimulus kemampuan bahasa anak meningkat sebanyak delapan orang peserta didik yang mempunyai kemampuan bahasa berkembang sangat baik (BSB) pada hasil akhir observasi.</span></div> <div> </div> <div> <div><span lang="EN-US">The ability to communicate in language is the initial capital for teachers and students to interact. Aspects of language development are important things that must be stimulated from an early age. With the presence of language, we can convey ideas, feelings, thoughts, or information in early childhood. But in general, early childhood still has difficulty in terms of listening to orders from teachers. This factor is the lack of creativity of teachers in schools to provide stimulus to early childhood and language skills that are most important in today's era. The purpose of this study was to improve early childhood receptive language skills through snakes-and-ladders games. The method used in this research is descriptive-qualitative. The research subjects were Group A students, with sampling. Data collection was obtained through observation, interviews, and documentation—data analysis using data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Data collection was obtained through observation, interviews, and documentation. The results showed that game snakes and ladders can improve early childhood receptive language. Four students' ability to speak very well after participating in the activity increased by eight students who knew their language developed very well at the end of the observation.</span></div> </div> Nurhayati Nurhayati Chandra Asri Windarsih Andrisyah Andrisyah Copyright (c) 2024 CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) 2024-07-02 2024-07-02 7 4 361 368 Peran Orang Tua dalam Mengelola Emosi Anak Usia Dini melalui Bermain https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/ceria/article/view/23289 <div><span lang="EN-US">Penelitian ini membahas pentingnya peran orang tua dalam mengelola emosi anak usia dini melalui kegiatan bermain. Hal ini berkaitan dengan emosi anak yang berkembang dengan baik berperan penting dalam interaksi sosial dan kemampuan merespons situasi secara efektif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi orang tua dalam mendukung perkembangan emosional anak melalui bermain. Pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur digunakan untuk menganalisis berbagai penelitian terdahulu. Data dikumpulkan dari jurnal ilmiah dan laporan penelitian yang relevan, diterbitkan dalam 10 tahun terakhir, menggunakan kata kunci yang relevan. Analisis dilakukan melalui metode analisis konten untuk mengidentifikasi peran orang tua, kegiatan bermain, dan strategi dalam mengelola emosi anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan aktif orang tua dalam bermain dapat meningkatkan kesejahteraan emosional anak, mengembangkan keterampilan sosial, dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peran orang tua yang responsive dan keterlibatan aktif dalam kegiatan bermain dapat membantu anak-anak mengelola emosi dengan lebih efektif, yang penting untuk perkembangan emosional mereka sepanjang hidup. </span></div> <div> </div> <div>The ability to communicate in language is the initial capital for teachers and students to interact. Aspects of language development are important things that must be stimulated from an early age. With the presence of language, we can convey ideas, feelings, thoughts, or information in early childhood. But in general, early childhood still has difficulty in terms of listening to orders from teachers. This factor is the lack of creativity of teachers in schools to provide stimulus to early childhood and language skills that are most important in today's era. The purpose of this study was to improve early childhood receptive language skills through snakes-and-ladders games. The method used in this research is descriptive-qualitative. The research subjects were Group A students, with sampling. Data collection was obtained through observation, interviews, and documentation—data analysis using data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Data collection was obtained through observation, interviews, and documentation. The results showed that game snakes and ladders can improve early childhood receptive language. Four students' ability to speak well after participating in the activity increased by eight students who knew their language developed very well at the end of the observation.</div> Nadiatulfath Euis Kurniati Copyright (c) 2024 CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) 2024-07-02 2024-07-02 7 4 369 377 Pengaruh Metode Bercerita terhadap Kemampuan Prososial Anak Usia Dini https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/ceria/article/view/22847 <div><span lang="EN-US">Penelitian dilatar belakangi oleh kemampuan prososial anak yang belum berkembamg secara optimal. Guru yang mengajar belum menggunakan metode bercerita seperti menggunakan alat peraga dan audio visual. Permasalahan tersebut didasari oleh faktor terbatasnya penggunaan media di RA Al-Islamiyah, sehingga anak kurang antusias dalam mengikuti kegiatan dikarenakan kegiatan metode bercerita yang diterapkan kurang menarik serta anak merasa bosan, dengan ini peneliti menyajikan kegiatan metode bercerita dengan cara berbeda yang dapat mengembangkan kemampuan prososial anak yaitu menggunakan metode bercerita dengan alat peraga dan audio visual. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode penelitian <em>Eksperimen</em> dengan desain penelitian <em>Quasi-Eksperimen</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak-anak RA Al-Islamiyah, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah Kelompok A1 dan Kelompok A2. Instrument pengumpulan data untuk kemampuan prososial anak berupa lembar observasi. Analisis data menggunakan uji non parametrik (Uji <em>Mann Whitney</em>). Berdasarkan hasil dari penelitian hipotesis serta analisis data yang telah dilakukan yaitu bahwa penggunaan metode bercerita berpengaruh terhadap kemampuan prososial anak. Hal ini dapat diketahui dari perolehan jumlah nilai skor <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em>. Maka nilai sig 0,00 &lt; 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode bercerita terhadap kemampuan prososial anak usia 4-5 tahun di RA Al-Islamiyah.</span></div> <div> </div> <div> <div><span lang="EN-US">Research is motivated by children's prosocial abilities, which have not yet developed optimally. Teachers who teach rarely use storytelling methods such as props and audiovisuals. Teachers focus more on the available media, such as storybooks. This problem is based on the limited use of media in Ra Al-Islamiyah, so children are less enthusiastic about participating in activities because the storytelling methods used are less interesting and children feel bored. The researcher presents storytelling method activities in different ways that can develop children's prosocial abilities—namely, using storytelling methods with props and audiovisuals. This method is designed with an educational concept that combines elements of creativity, fun, adventure, motivation, skills, and others. The type of research used is field research using experimental research methods with a quasi-experimental research design. The population in this study were all Ra Al-Islamiyah children, while the samples in this study were Group A1 and Group A2. The data collection instrument for children's prosocial abilities is an observation sheet. Data analysis used non-parametric tests (the Mann-Whitney test). Based on the results of hypothesis research and data analysis that has been carried out, it is known that the use of the storytelling method influences children's prosocial abilities. This can be seen from the total score of the pre-test and post-test. So the sig value is 0.00 &lt; 0.05, so Ho is rejected and Ha is accepted. So it can be concluded that there is an influence of the storytelling method on the prosocial abilities of children aged 4-5 years at RA Al-Islamiyah.</span></div> </div> Isna Arifah Dwi Astuti Revina Rizqiyani Uswatun Hasanah Nihwan Nihwan Copyright (c) 2024 CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) 2024-07-02 2024-07-02 7 4 378 388