FENOMENA POSTMODERNISME DALAM KUMPULAN CERPEN PENANGKARAN BINATANG KARYA WHANI DARMAWAN DAN ADAM MA’RIFAT KARYA DANARTO

Authors

  • Enung Nurhayati IKIP Siliwangi
  • Raden Ika Mustika IKIP Siliwangi

Abstract

Artikel ini berusaha untuk mengungkapkan ciri-ciri sastra postmodernisme dalam cerpen Penangkaran Binatang dan cerpen Adam Ma’rifat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analisis. Hasil penelitian dari kedua cerpen tersebut menunjukkan bahwa adanya perwujudan sastra posmodernisme, yaitu tidak lagi terstruktur, tidak terikat, bersifat insidental, teks dibebaskan dari pemaknaan. Terdapat empat perbedaan fenomena sastra postmodernisme dari kedua cerpen tersebut yang berupa: dalam cerpen PB, (1) plot tidak jelas, (2) irama spontan dan dramatik lakonnya, (3) berbentuk campuran skizofrenik antara cerpen, esai, dan surat, dan (4) ambivalensi, tarik-menarik antara bercerita dengan berpuisi. Dalam cerpen AM, (1) ketidakrealibitasan tokoh aku, (2) bahasa tidak bisa mentransmisi pesan secara mudah, (3) cerpen kurang bisa terakses, (4) tidak mengikuti aturan hukum tengah, cerpen berbentuk satu kalimat dari 17 halaman.

Downloads

Published

2018-01-17