Implementasi Permainan Tradisional Ma’bom dalam Mengembangkan Aspek Nilai Budaya Pada Anak Usia 5-6 Tahun
DOI:
https://doi.org/10.22460/ceria.v8i5.27803Keywords:
Early Childhood, Tradisional Game Ma’bomAbstract
Aspek nilai budaya sangat penting ditingkatkan karena secara tidak langsung aspek nilai budaya akan memberikan dampak baik untuk perkembangan anak kedepannya. Pembentukan karakter bernilai budaya dapat dimulai dari guru mengenalkan tentang budaya Indonesia, salah satunya permainan yang ada Makassar yaitu permainan tradisional ma’bom. Dengan pengenalan permainan tradisional kepada anak usia 5-6 tahun sangat efektif untuk mengembangkan aspek nilai budaya karena di dalamnya ada nilai-nilai seperti kerjasama, kejujuran, kemandirian dan nasionalisme. Penelitian dilakukan untuk menggali bagaimana implementasi permainan tradisional ma’bom mengembangkan aspek nilai budaya pada anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini yakni kepala sekolah dan guru kelas. Prosedur pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini analisis data Miles dan huberman. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi permainan tradisional ma’bom dapat mengembangkan aspek nilai budaya pada anak usia 5-6 tahun seperti kerjasama, adaptasi, keberanian, saling menghargai,Sipakatau (Keberanian dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial), Sipakalebbi (Menghomati orang lain), Sipakainge (Saling mengingat) dan pelestarian budaya.
Cultural values are crucial to enhance because they will indirectly impact children's future development. Cultural character building can begin with teachers introducing Indonesian culture, including the traditional game Ma'bom, a game found in Makassar. Introducing traditional games to children aged 5-6 is highly effective in developing cultural values, as they encompass values such as cooperation, honesty, independence, and nationalism. This study aimed to explore how the implementation of the traditional game Ma'bom fosters cultural values in children aged 5-6. This study employed a qualitative research method with a descriptive qualitative approach. The informants were the principal and class teachers. The data collection procedures employed by the researchers included observation, interviews, and documentation. The data analysis techniques employed were Miles and Huberman data analysis. Based on the research results, it shows that the implementation of the traditional game Ma'bom can develop aspects of cultural values in children aged 5-6 years, such as cooperation, adaptation, courage, mutual respect, Sipakatau (Courage in interacting with the social environment), Sipakalebbi (Respecting others), Sipakainge (Remembering each other) and cultural preservation.
References
Aqobah, Ali, D., & Raharja. (2020). Penanaman Perilaku Kerjasama Anak Usia Dini Melalui Permainan Tradisonal. Untirta, 5 (2)(2), 134–142. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.30870/e-plus.v5i2.9253
Ardiyanto, A. (2019). Permainan Tradisional Sebagai Wujud Penanaman Nilai Karakter Anak Usia Dini. Prosiding Konferensi Pendidikan Nasional “Penguatan Karakter Bangsa Melalui Inovasi Pendidikan Di Era Digital” ISSN:, 4, 173–176. https://ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id/index.php/Prosiding_KoPeN/article/view/903
Bete, & Saidjuna, M. K. (2022). Implementasi Permainan Tradisional Benteng Dalam Pembelajaran Penjas Terhadap Pembentukan Perilaku Sosial Siswa Sekolah Dasar. 5(2), 70–79. https://doi.org/https://doi.org/10.70942/ciencias.v5i2.77
Darihastining, S., Aini, S. N., Maisaroh, S., & Mayasari, D. (2020). Penggunaan media audio visual berbasis kearifan budaya lokal pada anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1594-1602. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.923
Hamdani, A. D. (2021). Pendidikan Di Era Digital Yang Mereduksi Nilai Budaya. CERMIN: Jurnal Penelitian, 5(1), 62. https://doi.org/10.36841/cermin_unars.v5i1.971
Herlambang, Y. T. (2018). Pedagogik: Telaah Kritis Ilmu Pendidikan dalam Multiperspektif. Bumi Aksara.
Herlin, dkk. (2020). Ekplorasi Nilai-Nilai Sipakatu Sipakainge Sipakalebbi Pencegahan Sikap Intoleransi I. 2(2), 284–292.
Herman, Bachtiar, M. (2018). Permainan Tradisional Dalam Era Globalisasi: Menumbuhkembangkan Kemampuan Anak Usia Dini.
Irawan, E., Rusdin, R., Rusdin, R., Salahudin, S., Salahudin, S., Anhar, A., & Anhar, A. (2022). Pengaruh Permainan Tradisional Bentengan Terhadap Perilaku Sosial Anak Usia 8 Sampai 11 Tahun Di Desa Nunggi. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 8(3), 239–244. https://doi.org/10.58258/jime.v8i3.3807
Lumbin, N. F., Yakob, R., Daud, N., Yusuf, R., Rianti, R., & Ardini, P. (2022). Permainan Tradisional Gorontalo Ponti dalam Menumbuhkan Nilai-nilai Karakter Anak Usia 5-6 tahun. Jurnal Pendidikan Anak, 11(1), 52–59. https://doi.org/10.21831/jpa.v11i1.41219
Musi, & Hikrawati. (2020). Antropologi Anak Usia Dini. KENCANA.
Musi, M. A., Amal, A., Herlina, H., Asti, S. W., & Noviani, N. (2022). Internalization of local Values in Early Children’s Education on the Bugis Local Wisdom. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 6732–6745. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i6.3318
Musi, M. A., Sadaruddin, & Mulyadi. (2017). Implementasi Permainan Edukatif Berbasis Budaya Lokal Untuk Mengenal Konsep Bilangan Pada Anak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 117–128. https://doi.org/doi.org/10.24853/yby.1.2.117-128
Nurfalah, Y. (2016). Urgensi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter. Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman, 27(1), 170-187. https://doi.org/10.33367/tribakti.v27i1.264
Prasetyo, A. E. W. A., & Khoirinimah, S. M. (2023). Lukisan Dinding: Bentuk Penanaman Nilai Budaya di Lingkungan Sekolah Anak Usia Dini. Kiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 4(2), 49-61.
Rianto, H., & Yuliananingsih, Y. (2021). Menggali Nilai-Nilai Karakter Dalam Permainan Tradisional. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 19(1), 120. https://doi.org/10.31571/edukasi.v19i1.2440
Santi, & Bachtiar. (2020). Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Permainan Tradisional Congklak Di Taman Kanak-Kanak Yustikarini Kabupaten Bantaeng. TEMATIK: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Pendidikan Anak Usia Dini, 6(1), 21. https://doi.org/10.26858/tematik.v6i1.14436
Setyowati, E., & Ningrum, M. A. (2020). URGENSI PENDIDIKAN KARAKTER DAN NASIONALISME BAGI ANAK USIA DINI. JP2KG AUD (Jurnal Pen-didikan, Pengasuhan, Kesehatan Dan Gizi Anak Usia Dini), 1(2), 97–106. https://doi.org/10.26740/jp2kgaud.2020.1.2.97-106
Sholehatun, S., Zain, M. I., & Angga, P. D. (2023). Nilai Pendidikan Karakter pada Permainan Tradisional Bentengan dan Gobak Sodor. Journal of Classroom Action Research, 5(3), 180–186. https://doi.org/https://doi.org/10.29303/jcar.v5i3.5545
Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. ALFABETA.
Sulha, S. (2020). Pelestarian Nilai-Nilai Budaya Pada Masyarakat Dayak Desa Seneban Kecamatan Sejiram Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 4(1), 1. https://doi.org/10.31571/pkn.v4i1.1719