Ider heuleut sebagai ikon budaya dan pariwisata Desa Sangkanurip
DOI:
https://doi.org/10.22460/as.v8i2.25547Keywords:
Ider Heuleut, Ikon, Kebudayaan, Pariwisata, SangkanuripAbstract
Pelestarian budaya adalah hal yang patut diperhatikan dalam menjaga ciri khas keragaman budaya pada Masyarakat. Desa Sangkanurip Kecamatan Cigandamekar memiliki salah satu budaya identik yaitu Ider heuleut. Budaya ini meruapakan budaya turun temurun dengan prosesi kegiatan mengitari batas-batas wilayah desa sebagai bentuk pengenalan bagi generasi muda dalam mengenal dan menjaga wilayah desa. Kebudayaan ini sempat terhenti imbas dari wabah COVID-19. Ider heuleut diangkat dalam bahasan Dialog Terbuka Kebudayaan yang diusung oleh mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Kuningan sebagai bentuk metode Focus Group Discussion (FGD) dengan maksud untuk mengajukan kebudayaan ini sebagai ikon budaya dan pariwisata Desa Sangkanurip yang bekerjasama dengan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Kuningan, Dosen Seni Pertunjukkan, Kepala serta Perangkat Desa. Harapan dari terlaksana kegiatan Dialog Terbuka ini dapat memicu pemerhatian lebih lanjut dari pihak-pihak terkait serta dikenal luas oleh khalayak banyak guna mewujudkan kebudayaan ider heuleut sebagai ikon budaya dan pariwisata Desa Sangkanurip.
References
Afiyanti, Y. (2008). Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) Sebagai Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(1), 58–62. https://doi.org/jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/201
Almutaqin, E. N. (2024, August 7). Ider Heuleut Diajukan Jadi Icon Pariwisata Desa Sangkanurip. Kuninganmass.Com. https://kuninganmass.com/ider-heuleut-diajukan-jadi-icon-pariwisata-desa-sangkanurip/
Andayani, A. A. I., Martono, E., & Muhamad, M. (2017). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Sosial Budaya Wilayah (Studi Di Desa Wisata Penglipuran Bali). Jurnal Ketahanan Nasional, 23(1), 1–16. https://doi.org/10.22146/jkn.18006
Astawa, I. N. T. (2022). Keberagaman Budaya Lokal Dalam Pembangunan Karakter Bangsa. PANGKAJA: Jurnal Agama Hindu, 25(1), 92–101. https://doi.org/doi.org/10.25078/pjah.v25i1.985
Dadang, S. (2016). Kabuyutan Kebon Balong: Cikal Bakal Desa Sangkanurip. Panggonan Wirausaha dan Seni (PARANI) Sangkanurip.
Januardi, A., Superman, S., & Firmansyah, H. (2022). Tradisi Masyarakat Sambas: Identifikasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dan Eksistensinya. J-PSH: Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora, 13(1), 185–192. https://doi.org/10.26418/j-psh.v13i1.52469
KBBI. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Koentjaraningrat. (1979). Pengantar Ilmu Antropologi. Fa. Aksara Baru.
Luth, M. (1994). Kebudayaan. Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Institut Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Pendidikan (IKIP) Padang. http://repository.unp.ac.id/1028/1/MAZZIA LUTH_1140_94.pdf
Marhayati, N. (2019). Strategi Pelestarian Budaya Pada Komunitas Tabut di Bengkulu. Noer Fkri Palembang.
Michdani, E. S., & Arida, I. N. S. (2019). Perancangan Destination Branding Desa Wisata Kerta di Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar. Jurnal Destinasi Parwisata, 7(1), 111–117. https://doi.org/10.24843/jdepar.2019.v07.i01.p17
Rusyidi, B., & Fedryansah, M. (2018). Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat. FOCUS: Jurnal Pekerjaan Sosial, 1(3), 155–165. https://doi.org/doi.org/10.24198/focus.v1i3.20490
Samili, A. O., Adjam, S., & Jainudin, H. (2023). Peran Budaya Lokal Terhadap Perkembangan Pariwisata Jiko Malmi. GeoCivic Jurnal, 6(1), 123–129. https://doi.org/doi.org/10.33387/geocivic.v6i1.6194
Sangkanurip, K. D. (2024). Gandeng Disporapar, Desa Sangkanurip Ajukan Ider Heuleut sebagai Ikon Budaya dan Pariwisata Desa. Kompasiana.Com, 1. https://www.kompasiana.com/kknsangkanurip24/66b32ad6c925c4422c1b8512/gandeng-disporapar-desa-sangkanurip-ajukan-ider-heuleut-sebagai-ikon-budaya-dan-pariwisata-desa
Simamora, R. K., Rudi, D., & Sinaga, S. (2016). Peran Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Pariwisata Alam dan Budaya di Kabupaten Tapanuli Utara. JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik, 4(1), 79–96. https://doi.org/10.31289/jppuma.v4i1.895
Soeswoyo, D. M. (2021). Potensi Pariwisata Dan Strategi Pengembangan Desa Wisata Sukajadi di Kabupaten Bogor. Masyarakat Pariwisata : Journal of Community Services in Tourism, 2(1), 13–26. https://doi.org/10.34013/mp.v2i1.371
Sulistyowati, R. D. (2021). Pengembangan Pariwisata Melalui Nilai Budaya Berwawasan Lingkungan Budaya, Paradigma Baru Simbiosis Mutualisme. Jurnal Terapung : Ilmu - Ilmu Sosial, 3(1), 26–33. https://doi.org/10.31602/jt.v3i1.5096
Syaifudin, M. Y., & Ma’ruf, M. F. (2022). Peran Pemerintah Desa Dalam Pengembangan Dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Desa Wisata (Studi Di Desa Jurug Kabupaten Ponorogo). Publika, 2(10), 17–30. https://doi.org/10.26740/publika.v10n2.p365-380
Triwardani, R., & Rochayanti, C. (2014). Implementasi Kebijakan Desa Budaya Dalam Upaya Pelestarian Budaya Lokal. REFORMASI: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 4(2), 102–110. https://doi.org/doi.org/10.33366/rfr.v4i2.56
Utama, I. G. B. R. (2017). Pemasaran Pariwisata. CV. Andi Offset.
Wahyudi, S., Khannanah, S. F., & Yuliana, S. (2022). Strategi Pelestarian Budaya Lokal. CV. Eureka Media Aksara.
Wirdayanti, A., & dkk. (2021). Pedoman Desa Wisata (Edisi II). Kementrian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
1. Proposed Policy for Journals That Offer Open Access
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).