Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan diversifikasi olahan pisang sebagai kuliner unggulan Desa Tegallega Kecamatan Ciampel Karawang

Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan diversifikasi olahan pisang sebagai kuliner unggulan Desa Tegallega Kecamatan Ciampel Karawang

Penulis

  • Ika Rizqi Meilya Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Afra Shafa Ramadlani Universitas Singaperbangsa Karawang

DOI:

https://doi.org/10.22460/as.v7i2.22373

Abstrak

Desa Tegallega merupakan salah satu Desa di Kecamatan Ciampel Kabupaten Karawang yang penduduknya 70 persen memiliki mata pencaharian bertani dan berkebun. Salah satu hasil Sumber Daya Alam di Desa Tegallega yang paling berlimpah adalah pisang. Beberapa jenis pisang yang tumbuh di Desa Tegallega diantaranya adalah pisang pisang kepok, pisang tanduk, dan pisang nangka. Jenis-jenis pisang tersebut memiliki nilai ekonomi rendah jika hanya dijual segar. Untuk meningkatkan nilai jual dari buah pisang tersebut perlu adanya diversifikasi pengolahan makanan berbahan dasar buah pisang. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah agar masyarakat Desa Tegallega memiliki penghasilan tambahan sehingga dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan warga Desa Tegallega. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarat ini dilakukan dalam bentuk pelatihan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini antara lain metode presentasi , demonstrasi dan praktek. Hasil dari pengabdian ini adalah (1) meningkatnya wawasan masyarakat Desa Tegallega mengenai pengolahan pisang telah tercapai, (2) meningkatnya ketrampilan dalam pembuatan aneka produk pisang untuk menambah nilai jual yang lebih tinggi dengan menginovasi produk antara lain kebab pisang, keripik pisang aneka rasa, dan nugget pisang telah tercapai.

Referensi

Suyanti, & Supriyadi, A. (2008). Pisang, Budidaya, Pengolahan & Prospek Pasar (Edisi Revisi). Jakarta: Penebar Swadaya.

Cahyono, B. (2016). Sukses Budi Daya Pisang di Pekarangan dan Perkebunan. Yogyakarta: Andi.

Cendawati. (2018). Kue Kering Favorit Tampilan Baru. Jakarta: Gramedia.

Kuniawati, N. (2019). Terhadap sifat organoleptik bolu kukus. E-Journal Tata Boga, 8(1), 40–53.

Dewi, G. P., & Ginting, A. M. (2012). Antisipasi krisis pangan melalui kebijakan diversifikasi pangan. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, 3 (1), 97–118. https://doi.org/10.22212/JEKP.V3I1.172

Manguntori, E. S., Wahyuni, D. I., Sari, F. Y. K., Khoiriyah, N., & Ramdhan, G. (2014). Laporan Akhir Program Kreativitas Mahasiswa.

Masesah, L., Hasyim, A. I., & Situmorang, S. (2013). Analysis of procurement of raw materials and value-added banana bolen in Bandar Lampung. 1 (4), 298–303.

Rakib, Muhammad. (2016) Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Life Skill Berbasis Lokal untuk Meningkatkan Produktivitas Keluarga Di Desa Lero Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang. Jurnal Administrasi public, Volume 6 No.1.

Silfia, S. (2012). Pengaruh substitusi tepung pisang terhadap mutu kue kering. Jurnal Litbang Industri, 2 (1), 43. https://doi.org/10.24960/jli.v2i1.599.43-49

Wibisana, R. (2017). Meraup Untung dengan Bisnis Olahan Pisang. Yogyakarta: Wangun Printika.

Diterbitkan

2024-06-29

Terbitan

Bagian

Articles
Loading...