PERAN GURU DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KESANTUNAN BERBAHASA DI MEDIA SOSIAL
DOI:
https://doi.org/10.22460/as.v3i1p%25p.3460Abstrak
ABSTRAK
Peran guru dalam dunia pendidikan sebagai roll model yang segala tingkah laku dan ucapannya akan menjadi contoh bagi anak didiknya. Peran guru dalam dunia pendidikan modern sekarang ini semakin kompleks, tidak sekadar sebagai pengajar semata dan pendidik akademis, tetapi juga merupakan pendidik karakter, moral, dan budaya bagi siswanya. Pembelajaran kesantunan berbahasa sangatlah penting karena secara tidak langsung cara berbahasa seseorang itu akan mencerminkan karakter dan sifat seseorang secara tidak langsung. Begitupun bagi siswa sebagai peserta didik yang dekat dengan kesantunan haruslah bisa mencerminkan penggunaan bahasa yang santun. Pada era moderan ini guru dan siswa, bahkan semua kalangan sudah tidak asing lagi dengan yang namanya media sosial sebagai sarana penyampai informasi dan berkomunikasi. Bahasa yang digunakan di media sosial banyak yang tidak beretika dan jauh dari yang disebut kesantunan berbahasa. Di sinilah peran guru memberikan arahan kepada siswa bagaimana memanfaatkan media ini dengan bijak karena bisa dibaca oleh orang banyak. Pengabdian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Peneliti akan mencatat secara mendetail segala hal yang dapat diteliti secara empiris Dengan metode deskriptif kualitatif peneliti berharap dapat memberikan perubahan dalam kesantunan berbahasa di media sosial.
Kata kunci: guru, pendidikan karakter, kesantunan bahasa, media sosial.
Â
ABSTRACT
The role of the teacher in the world of education as a roll model in which all his behavior and speech will be an example for his students. The role of teachers in the world of modern education is increasingly complex, not only as mere teachers and academic educators, but also educators of the character, morals, and culture of their students. The learning of politeness in language is very important because indirectly the way a person speaks will reflect the character and nature of a person indirectly. Likewise for students as students who are close to politeness should be able to reflect the use of polite language. In this modern era teachers and students, even all groups are familiar with the name of social media as a means of delivering information and communicating. The language used on social media is mostly unethical and is far from what is called politeness in language. This is where the role of the teacher gives direction to students how to use this media wisely because it can be read by many people. This service uses a qualitative descriptive approach. Researchers will note in detail everything that can be investigated empirically With qualitative descriptive methods researchers hope to provide a change in politeness in language on social media.
Keywords: teacher, character education, language politeness, social media.
Referensi
Indonesia, R. (2003). Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia. https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/17158293/uusisdiknas.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1552988856&Signature=TRk7P6AFaNKvMckT37yU8h9Z3VQ%3D&response-content-disposition=inline%3B%20filename%3DUndang-undang_Republik_Indonesia_Nomor_2.pdf. Diunduh tanggal 19 Maret 2019
Lestyarini, B. (2012). Penumbuhan semangat kebangsaan untuk memperkuat karakter Indonesia melalui pembelajaran bahasa. Jurnal pendidikan karakter, (3). https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/view/1250/1051. Diunduh tanggal 19 Maret 2019.
Novianto, I. (2011). Perilaku penggunaan internet di kalangan mahasiswa. Surabaya: Universitas Airlangga. http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/Jurnal%20IIK%20Novianto.pdf. Diunduh tanggal 19 Maret 2019
Raharjo, S. B. (2010). Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Menciptakan Akhlak Mulia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 16(3), 229-238. http://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/456/303. Diunduh tanggal 19 Maret 2019
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
1. Proposed Policy for Journals That Offer Open Access
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).