PEMBERDAYAAN SISWA PERANGI BERITA HOAX COVID-19 MELALUI LITERASI MEDIA
DOI:
https://doi.org/10.22460/as.v5i1.8304Kata Kunci:
Hoax, literasi media informasi,Abstrak
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatnya pengetahuan dan kemampuan para siswa/i yang akan menjadi change agent dalam perubahan yang ada di masyarakat terkait menyikapi informasi dan berita COVID-19 sehingga mampu mengolah informasi yang didapat dengan baik serta tidak mudah terpengaruh oleh berita yang belum jelas sumber dan kebenarannya. Maka dari itu, kemampuan literasi media informasi harus dikembangkan agar masalah ini dapat teratasi secara perlahan. Dengan melibatkan 4 sekolah menengah atas dan sederajatnya yaitu SMAN 1 Cisolok, SMAN 1 Nagreg, SMK Bhakti Kencana Limbangan dan Pesantren Persatuan Islam 80 Al-amin. Telah dilaksanakan webinar dengan judul “Berdiri Bersama Perangi Berita Hoax COVID-19†secara daring melalui Zoom dan live streaming YouTube pada tanggal 14 Agustus 2021. Setelah dievaluasi, terdapat kenaikan pengetahuan sebesar 17% pada pengisian kuesioner awal dan akhir dengan rata-rata awal 7,58 dan rata-rata akhir 8,9. Hal ini menjadi indikator keberhasilan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini mampu mengedukasi siswa/i atau peserta yang mengikuti kegiatan tentang cara cerdas dan bijak dalam menyikapi berita-berita hoax COVID-19.
Referensi
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2018). SURVEI APJII: Penetrasi Internet di Indonesia Capai 143 Juta Jiwa. Retrieved September 29, 2018, from https://apjii.or.id/content/read/104/348/BULETINAPJII-EDISI-22---Maret-2018. Diakses pada 23 Agustus 14.00 WIB
Assidik, G. Kajian Identifikasi dan Upaya Penangkalan Pemberitaan Palsu (Hoax) pada Pembelajaran Bahasa Indonesia. Kongres Bahasa Indonesia.
D. L. Lima, M. A. A. A. de M. Lopes, and A. M. Brito (2020). “Social media: friend or foe in the COVID-19 pandemic?,†Clinics, vol. 75, 2020, doi: http://dx.doi.org/10.6061/clinics/2020/e1953.
Dyatmika, et al. 2020. Kemampuan Siswa dalam Menerima Informasi Hoax COVID-19. Jurnal An-Nida. Vol 12 No 2. ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Dyatmika, et al. 2021. Hoax dan Literasi Media Internet di Era COVID-19. Sangkép: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan. Vol 4 No 1. DOI: 10.20414/sangkep.v2i2.
Juditha. 2018. Hoax Communication Interactivity in Social Media and Anticipation (Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya). Journal Pekommas 3 (1) : 31. DOI:10.30818/jpkm.2018.2030104
M. Z. Muttaqin. (2020) “Kemampuan Literasi Media (Media Literacy) di Kalangan Remaja Rural di Kabupaten Lamongan.â€
Pemakalah SENAFI I. 2019. Prosiding Seminar Nasional Filsafat (SENAFI) I “Hoax Dalam Perspektif Filsafatâ€. IHDN Press. ISBN: 978-623-7294-09-2.p-ISSN: 2654-6612 e-ISSN: 2656-0798
Reski, P Dan Mattiro, S. 2020. Edukasi Literasi Cerdas Bermedia Sosial di Masa Pandemi COVID-19 pada Kelompok Al-Istiqamah Kompleks Mitra Bakti Kabupaten Barito Kuala. Jurnal Pengabdian Masyarakat Membangun Negeri. Vol 4 No 2. ISSN: 2548-8406 (print) ISSN: 2684-8481 (online)
Suyanto, T., Prasetyo, K., Isbandono, P., Zain, I. M., Purba, I. P., &Gamaputra, G. (2018). Persepsi Mahasiswa Terhadap Kemunculan Berita Bohong Di Media Sosial. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 15(1), 52–61. https://doi.org/10.21831/jc.v15i1.17296
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
1. Proposed Policy for Journals That Offer Open Access
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).