Permainan Tradisional: Implementasi Permainan Kelereng untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini

Authors

  • Ima Kencana Budiaman Taman Kanak-kanak (TK) Cerdas Cendekia, Kab. Bandung Barat
  • Rohmalina Rohmalina Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Siliwangi, Cimahi

DOI:

https://doi.org/10.22460/ceria.v8i1.24401

Keywords:

Fine Motor, Traditional Games, Marbles, Early Childhood

Abstract

Bertolak dari permasalahan pokok rendahnya kemampuan motorik halus peserta didik di TK Cerdas Cendekia yang belum memenuhi standar tingkat pencapaian perkembangan anak (STPPA), anak cepat lelah saat berkegiatan yang berhubungan dengan jari tangan, adanya anak belum dapat memegang pensil dengan baik dan benar, maka peneliti melakukan penelitian melalui kegiatan permainan tradisional kelereng, karena permainan ini melibatkan aktivitas otot-kecil seperti otot jari tangan dan melibatkan gerakan mata dan tangan secara bersamaan saat mencentang kelereng. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan keterampilan motorik halus pada anak usia dini melalui bermain kelereng. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan penelitian yang akan dilakukan melalui teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumenter. dengan subjek penelitian dua orang guru dan 11 orang anak, di Kelompok B, TK Cerdas Cendekia. Adapun analisis data menggunakan reduksi data, display data dan kesimpulan. Hasil yang diperoleh dari 11 anak enam kali pertemuan diperoleh permainan tradisional kelereng, terdapat peningkatan pada perkembangan motorik halus anak, menjadi empat anak berkembang sangat baik, enam anak berkembang sesuai harapan, satu anak mulai berkembang sehingga dapat dijadikan panduan untuk orang tua dan guru bahwa permainan ini dapat digunakan untuk menstimulasi perkembangan motorik halus anak.

Starting from the main problem with the low fine motor skills of students at Smart Scholar Kindergarten who do not yet meet the child development achievement level standards, is children get tired quickly when doing activities related to their fingers; some children cannot hold a pencil properly, and correctly, so the researcher conducted research using the traditional game of marbles because this game involves small muscle activity such as finger muscles and involves eye and hand movements simultaneously when ticking marbles. This research aims to determine the development of fine motor skills in young children through playing with marbles. This research uses a qualitative descriptive method, namely describing the research that will be carried out through data collection techniques using observation, interviews, and documentary methods with research subjects of two teachers and 11 children in Group B, Smart Scholar Kindergarten. The data analysis uses data reduction, data display, and conclusions. The results obtained from 11 children in six meetings obtained the traditional game of marbles; there was an increase in the development of children's fine motor skills; four children developed very well, six children developed according to expectations, and one child began to develop so that it can be used as a guide for parents and teachers that this game can be used to stimulate children's fine motor development.

References

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian sebuah pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arista, E.C., (2012). Pengaruh permainan tradisional terhadap keterampilan anak pra-sekolah. Surabaya : Fakultas Dakwah Iain Sunan Ampel Surabaya.

Haris, I. (2016). Kearifan lokal permainan tradisional cublak-cublak suweng sebagai media untuk mengembangkan kemampuan sosial dan moral anak usia dini. Jurnal AUDI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Anak dan Media Informasi PAUD, 1(1). 15-20, https://doi.org/10.33061/ad.v1i1.1204

Indriyani, D., Muslihin, H. Y., & Mulyadi, S. (2021). Manfaat permainan tradisional engklek dalam aspek motorik kasar anak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 9(3), 349-354. https://doi.org/10.23887/paud.v9i3.34164

Mulyani, N. (2016). Super asyik permainan tradisional anak Indonesia. Diva Press.

Moleong, L., J. (2010). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Repulik Indonesia No. 146 Tahun 2014, Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini

Rijali, A. (2019). Analisis data kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81-95. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2374

Santrock, J.W. (2011). perkembangan anak edisi kesebelas jilid 1. (Alih Bahasa: Mila Rachmawati). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sudaryanti, E. T., Sahara, K. N., & Rohmalina, R. (2018). Meningkatkan motorik kasar usia prasekolah melalui gerakan tari pada kelompok b tk nurani. CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif), 1(3), 48-51.

Sugiyono, S. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta

Susanto A. (2011). Perkembangan anak usia dini. Konsep dan teori. Jakarata: Bumi Aksara

Widi, S. C. P. (2015). Kemampuan Motorik Kasar dan Halus Anak Usia 4-6 Ta-hun. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 11(2). 96-100. 10.21831/jpji.v11i2.8185

Wijana,W.D (2019) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini Retrieved December 14, 2016 from http://repository.ut.ac.id/4724/1/PAUD4409-M1.pdf

Wulansari, I., Mulyana, E., & Santana, F. D. T. (2020). Pembelajaran media visual permainan kelereng anak usia dini untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada kelompok B. CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif), 4(1), 101-105. https://doi.org/10.22460/ceria.v4i1.p%25p

Undang-undang No. 20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional

Published

2025-02-05