Buku Cerita Digital Interaktif sebagai Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Literasi Baca-Tulis Anak Usia Dini
DOI:
https://doi.org/10.22460/ceria.v8i1.26471Keywords:
Literacy, Digital Story BooksAbstract
Kemampuan membaca dan menulis merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup anak. Namun, ada anak-anak yang sebagian besar masih menghadapi kesulitan membaca serta menulis, seperti anak belum bisa mengungkapkan bahasa serta belum bisa membaca dan menulis namanya dengan lengkap. Dengan karakteristik anak yang suka melihat buku yang bergambar, buku cerita digital bisa menjadi solusi untuk meningkatkan literasi baca-tulis anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan media buku cerita digital bagi anak usia dini dapat meningkatkan literasi baca-tulis anak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi dan analisis data deskriptif persentase. Penelitian ini menggunakan subjek berupa enam anak laki laki dan dua anak perempuan kelas B di RA Al-Majidiyyah. Hasil dari penelitian ini berdasarkan hasil dan analisis data diperoleh bahwa buku cerita digital interaktif ini dapat meningkatkan literasi baca-tulis anak usia dini dengan indikaror (1) Anak mampu menulis namanya sendiri dengan lengkap 54,5%; (2) Anak mampu membaca namanya sendiri denga lengkap 72,46% ; (3) Anak mampu mengelompokkan gambar berdasarkan huruf awalan sama 85,6%.
Reading and writing are some of the most important skills for a child's survival. However, there are children who mostly still face difficulties in reading and writing, such as children who cannot express language and cannot read and write their names completely. With the characteristics of children who like to see picture books, digital storybooks can be a solution to improve children's reading and writing literacy. This study aims to determine whether the use of digital storybook media for early childhood can improve children's reading and writing literacy. This study uses a quantitative descriptive method using data collection techniques in the form of observation and descriptive percentage data analysis. This study used subjects in the form of six boys and two girls in class B at RA Al-Majidiyyah. The results of this study, based on the results and data analysis obtained, indicate that this interactive digital storybook can improve early childhood reading and writing literacy with indicators. (1) Children can write their names completely 54.5%; (2) Children can read their names completely 72.46%; (3) Children can group images based on the same initial letters 85.6%.
References
Fazila, N. (2020). Peran guru dalam menumbuhkan kemampuan literasi siswa kelas V MIN 7 Pidie Jaya (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh). https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/13900/
Fitria, N. (2021). Kemampuan Keaksaraan melalui Media Digital “Bermain Keaksaraan” pada Anak Usia Dini. Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 5(1), 36-49. https://doi.org/10.19109/ra.v5i1.6781
Hasnidah. (2015). Media Pembelajaran Kreatif: PT Luxima Metro Media.
Ifadah, A. S. (2020). Literasi: pemahaman literasi baca-tulis anak usia dini pada mahasiswa PIAUD semester 4 Universitas Muhammadiyah Gresik. Jurnal Golden Age, 4(02), 290-296. https://ejournal.hamzanwadi.ac.id/index.php/jga/article/view/2419
Jayusman, I., & Shavab, O. A. K. (2020). Aktivitas belajar mahasiswa dengan menggunakan media pembelajaran learning management system (LMS) berbasis ed-modo dalam pembelajaran sejarah. Jurnal Artefak, 7(1), 13-20. http://dx.doi.org/10.25157/ja.v7i1.3180
Marwany, M. A., & Kurniawan, H. (2020). Pendidikan literasi anak usia dini: Meningkatkan keterampilan membaca, menulis, dan berpikir anak. Tanggerang Selatan: Hi-jaz Pustaka Mandiri.
Novitasari, L. (2020). E-book sebagai literasi digital (Studi media aplikasi imartapura terhadap minat baca masyarakat Kabupaten Banjar) (Doctoral dissertation, Universitas Islam Kalimantan MAB). https://eprints.uniska-bjm.ac.id/2633/
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2015). Tentang Penumbuhan Budi Pekerti, Nomor 23 Tahun 2015
Permatasari, A. (2015). Membangun kualitas bangsa dengan budaya literasi. Prosiding. Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB Tahun 2015. http://repository.unib.ac.id/11120/Universitas Bengkulu.
Ruddamayanti, R. (2019, March). Pemanfaatan buku digital dalam meningkatkan minat baca. In Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas PGRI Pa-lembang.https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/view/2750
UNESCO. (2009). Laporan Dunia UNESCO Berinvestasi dalam Keanekaragaman Budaya dan Dialog Antarbudaya. Tersediadi://www.unesco.org/en/world-reports/cultural-diversity. Diakses pada tanggal 8 Agustus 2023
Undang-undang perpustakaan. (2007). tentang Pembudayaan Kegemaran Membaca. No-mor 43 pasal 48
Warsihna, J. (2016). Meningkatkan literasi membaca dan menulis dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan, 4(2), 67-80. //doi.org/10.31800/jtp.kw.v4n2.p67--80
Widodo, S., Johan, G. M., & Ghasya, D. A. (2015). Membangun Kelas Literat Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Melatihkan Kemampuan Literasi Siswa Di Sekolah Dasar. In Prosding Seminar Nasional Pendidikan. https://www.researchgate.net/publication/326115388_Membangun_Kelas_Literat_Berba-sis_Pendidikan_Lingkungan_Hidup_Untuk_Melatihkan_Kemampuan_Literasi_Siswa_Di_Sekolah_Dasar