PERMAINAN CONGKLAK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENUMBUH KEMBANGKAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK-ANAK USIA ANTARA 5-6 TAHUN

Authors

  • Enok Dewi TK Alamanda
  • Enceng Mulyana IKIP Siliwangi
  • Fifiet Dwi Tresna Santana IKIP Siliwangi

DOI:

https://doi.org/10.22460/ceria.v3i3.p%25p

Keywords:

Congklak Game, Social-Emotional Development

Abstract

The basis of this study is the results of preliminary study research showing the condition in the field in the aspect of social-emotional intelligence in children aged between 5-6 years is still low. There are children when participating in activities in learning and playing are still fighting over each other’s stationery or toys belonging to their friend. When given a group assignment children cannot do it and tend to play individually and are impatient of waiting for their turn to play. Congklak game is very good to be a learning media in developing children's social-emotional development. The purpose of this study is none other than wanting to know the use of the congklak game media in developing social-emotional development in children aged 5-6 years at Alamanda. While this type of research is included in CAR or classroom action research, which is carried out through the planning stage, implementation, observation, and reflection. While in the subject of this study were children aged between 5-6 years old Almanda Kindergarten, totaling 18 children and techniques in collecting data by observation and interview. While the data obtained in analysis, the results obtained in the first meeting or cycle I amounted to 44%, and in the second meeting amounted to 55%. While in cycle l at the first meeting obtained 83% of the data was obtained, and in the second meeting the data obtained was 94%. Thus it can be concluded that the game congklak can develop social-emotional development in children between the ages of 5-6 years at Alamanda Kindergarten.


Dasar penelitian ini adalah hasil data penelitian studi awal yang menunjukkan kondisi dilapangan dalam aspek kecerdasan sosial emosional pada anak-anak yang berusia antara 5-6 tahun masih rendah. Terbukti ada anak ketika mengikuti kegiatan dalam belajar dan bermain masih saling berebut alat tulis ataupun mainan milik temannya.Ketika diberi tugas kelompok anak-anak tidak dapat melakukannya dan cenderung bermain secara individu dan tidak sabar dalam menunggu giliran bermain. Permainan congklak sangatlah baik untuk dijadikan media pembelajaran dalam menumbuh kembangkan sosial emosional anak. Maksud penelitian ini tiada lain adalah ingin mengetahui pemanfaatan media permainan congklak dalam menumbuh kembangkan sosial emosional pada anak-anak yang berusia 5-6 tahun TK Alamanda. Sedang dalam jenisnya penelitian ini termasuk kedalam PTK atau penelitian tindakan kelas, yang dilakukan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sedangkan dalam subjeknya penelitian ini adalah anak usia-anak yang berusia antara 5-6 tahun TK Alamanda yang berjumlah 18 orang anak. Dan Teknik dalam pengumpulan datanya dengan cara observasi dan wawancara. Sedangkan datanya yang dianalisis dengan cara statistik deskriptif. Berdasarkan datanya yang diperoleh secara analisis  maka hasil yang didapat  dalam pertemuan kesatu atau siklus I sebesar 44%, dan di pertemuan yang kedua  sebesar 55%. Sedangkan di siklus ke II pada pertemuan kesatu didapatkan data 83%, dan di pertemuan keduanya data yang didapat sebesar 94%. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa dalam permainan congklak dapat menumbuh kembangkan sosial emosional pada anak-anak antara usia 5-6 tahun TK Alamanda.

References

Afrianti, N (2014). Permainan Tradisional, Alternatif Media Pengembangan Kompetensi Sosial Emosional Anak Usia Dini. Bandung: Universitas Islam Bandung.

Winarti, S (2012). Kecerdasan Emosional. Etheses.uin-malang.ac.id

Fridani, L. dkk., (2014). Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.

Guslinda, (2018). Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Surabaya: CV Jakad Publishing.

Hendriana, H., & Afrilianto, M. (2017). Langkah Praktis Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru. Bandung: Refika Aditama.

Kemmis & Mc. Taggart. (2010). The Action Research Planner. Geelong: Deaken Univercity Press.

Muzdalifah, (2015) Penerapan Strategi Physical Sel-assessment Dalam Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan Untuk Meningkatkan kejujuran Siswa. Retrieved from: http://repository.upi.edu/281808/6/s_PKN_1103110 Chafter3.pdf.

Nuraeni, L., Andrisyah, A., & Nurunnisa, R. (2019). Efektivitas Program Sekolah Ramah Anak dalam Meningkatkan Kompetensi Sosial. Tunas Siliwangi: Jurnal Program Studi Pendidikan Guru PAUD STKIP Siliwangi Bandung, 6(1), 6-15.

Qoyyimah, (2016). Penerapan Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Perkembangan Sosial Emosional Anak Kelompok A di RA Baitul Muta’allim. E journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha 2(2). Retrieved from: http://ejournal.undiksha.ac.id

Sujiartiningsih, (2015). Permainan Tradisional. Tanggerang: PT Pantja Simpati.

Tim Playplus Indonesia. (2016). Permainan Tradisional Anak Indonesia. Bandung: Erlangga.

Downloads

Published

2020-05-03