HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI ISTRI YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA SUAMI

Authors

  • Novi Fajriyanti IKIP Siliwangi
  • Rizky Lazuardi Nuz’amidhan IKIP Siliwangi

DOI:

https://doi.org/10.22460/fokus.v1i5.2833

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris hubungan antara konsep diri dan kematangan emosi dengan penyesuaian diri pada istri yang tinggal bersama keluarga suami Penyesuaian terhadap istri dalam keluarga suami adalah salah satu hal penting dalam penyesuaian pernikahan. Keberhasilan istri dalam proses penyesuaian menjadi bagian keluarga suami akan memberikan rasa kepuasan, kebahagiaan, dan stabilitas dalam kehidupan istri dan jiwanya untuk menciptakan harmoni, baik kepada suami maupun keluarga suami. Penyesuaian istri itu sendiri dipengaruhi oleh konsep kematangan diri dan emosional. Dalam artikel ini juga di bahas mengenai fungsi dari : (1) Penyesuaian Diri (2) Konsep Diri dan, (3) Kematangan Emosi.

Kata Kunci : Penyesuaian diri, Konsep diri, Kematangan emosi.

References

Ancok, D. (1997). Teknik Penyusunan Skala Pengukuran. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gajah Mada.

Azwar, S. (2000). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bell, Leanne. (2004). Sebelum Anda Memutuskan Untuk Menikah (What a Marriage Is). Alih bahasa: Gafna R. Wahyudi. Yogyakarta: Zenith Publisher.

Burns, RB. (2003). Konsep Diri: Teori, Pengukuran, Perkembangan, dan Perilaku. Jakarta: Penerbit Arcan.

Dariyo, A. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo.

Davidoff, L.L. (1998). Psikologi Suatu Pengantar Jilid II. Edisi Kedua. Alih bahasa oleh Mari Juniati. Jakarta: Erlangga.

Eliana, R. (2003). Konsep Diri Pensiunan. http://www.library.usu.ac.id. h.1-12. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Hadi, S. (2000). Metodologi Research Jilid 1. Yogyakarta: Andi.

Hapsariyanti, D. (2006). Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Penyesuaian Diri dalam Perkawinan pada Pasangan yang Baru Menikah Selama Tiga Tahun.

Jurnal Psikologi. No. 2., h.47-55.

Hariyadi, S. (1997). Perkembangan Peserta Didik. Semarang: IKIP Semarang Press.

Hurlock, E.B. (1994). Perkembangan Anak Jilid 2. Edisi Keenam. Alih bahasa oleh Meitasari Tjandarasa. Jakarta: Erlangga.

Mappiare, A. (1992). Psikologi Orang Dewasa Bagi Penyesuaian dan Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Oktaviana, R. (2004). Hubungan antara Penerimaan Diri terhadap Ciri-ciri Perkembangan Sekunder dengan Konsep Diri pada Remaja Putri SLTPN 10 Yogyakarta. Jurnal Psyche. Vol.1, No.1, Desember 2004, h.1-11.

Patton, P. (2000). EQ (Kecerdasan Emosional) di Tempat Kerja. Jakarta: Pustaka Delapratasa.

Rakhmat, J. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Karya.

Riyawati, D.Y. (2006). Perbedaan Kematangan Emosi Pada Wanita Usia 25-35 Tahun Ditinjau dari Tingkat Pendidikan dan Usia Memasuki Perkawinan (Penelitian Komparatif pada Ibu-ibu Rumah Tangga di RW. 5 Desa Tunahan Kec. Keling Kab. Jepara Tahun 2006). Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Sugiyono. 2000. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Walgito, B. (2004). Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta: ANDI.

Wirawan, S. (2001). Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali.

Downloads

Published

2018-05-01