Dampak Negatif Penggunaan Gadget terhadap Perkembangan Bicara pada Anak Usia Dini

Authors

  • Imas Nur Azizah Taman Kanak-kanak (TK) Al-Qur’an Nurul Fatah, Kabupatan Bandung Barat
  • Chandra Asri Windarsih Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Siliwangi, Cimahi
  • Syah Khalif Alam Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Siliwangi, Cimahi

Keywords:

Speech Development, Early Childhood, Gadget

Abstract

Pemakaian gadget pada anak usia dini berpengaruh buruk pada pertumbuhannya. Hal ini seringkali tidak disadari oleh orang tua yang lebih memilih pembiaran anak bermain gadget supaya diam dan tenang. Di antara dampaknya adalah keterlambatan bicara anak. Untuk itulah diperlukan penelitian untuk mengkaji dampak negatif gadget pada perkembangan bicara anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak negatif penggunaan gadget terhadap perkembangan bicara pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bentuk studi kasus. Subyek penelitian meliputi orang tua dan anak usia dini yang berusia 4-5 tahun menggunakan gadget rata-rata satu jam per hari yang ada di lingkungan Desa Batulayang beserta orang tuanya. Dalam kajian ini, pertemuan, persepsi, dan dokumentasi digunakan sebagai teknik triangulasi informasi untuk mengumpulkan informasi. Sementara data direduksi, ditampilkan, dan diverifikasi menggunakan teknik analisis data. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa penggunaan gadget terlalu lama berdampak negatif pada perkembangan bicara anak. Pertama, anak hanya berkomunikasi satu arah, tidak dapat mengevaluasi, menganalisis, atau memahami makna percakapan serta pemerolehan bahasa anak sangat sedikit sehingga anak mengalami keterlambatan bicara. Kedua, anak yang kecanduan gadget akan mengalami gangguan psikologis berupa menyendiri, pendiam, dan ragu untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Early childhood education is a critical stage of education for children's development. Children need developmental stimulation, including the development of expressive language. The media used for language development is audio-visual media, which is a way for children to learn to communicate with the environment verbally and non-verbally. The problem with this research began with the teacher still using the lecture method, as a result of which the students' activeness in expressing their language was not yet clearly visible. The researcher chose movie day activities as a learning approach so that children were stimulated in their expressive language. The qualitative descriptive research method with a class B research topic at PAUD Al Muslimun, totaling 12 children. The data collection technique uses participant observation techniques to find out the problem. Then, in a structured manner, the researcher interviews the children. Meanwhile, data analysis uses data collection techniques, data display, and data verification. The results of the research provide indications that movie day activities can train children to be skilled in expressive language, although not all children can develop these skills. The data obtained during the research can conclude that children will be more interested and easier to receive access to educational material through audio-visual media so that children can develop their expressive language skills. This can be seen from the results of the development achievement values, showing the value of changes that can meet the criteria for developing very well.

References

Alam, S. K., & Lestari, R. H. (2019). Pengembangan Kemampuan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini Dalam Memperkenalkan Bahasa Inggris Melalui Flash Card. Jurnal Obse-si: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 274-279. 10.31004/obsesi.v4i1.301

Amalia, D. R., Hidayatullah, R., Anwar, M. S., Irhamudin, I., & Nasikha, F. (2019). In-terferensi Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Arab di Pondok Roudlatul Qur’an Met-ro Lampung. Attractive: Innovative Education Journal, 1(1), 80-110. https://doi.org/10.51278/aj.v1i1.6

Anggrasari, A. P., & Rahagia, R. (2020). Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Bicara Dan Bahasa Anak Usia 3-5Tahun. Indonesian Journal of Pro-fessional Nursing, 1(1), 18-24. http://dx.doi.org/10.30587/ijpn.v1i1.2016

Arnani, N. P. R., & Husna, F. H. (2021). Perbedaan Kecenderungan Adiksi Gadget Siswa Sekolah Dasar Ditinjau dari Jenis Kelamin. Psycho Idea, 19(1), 57-64. 10.30595/psychoidea.v19i1.7489

Bawono, Y. (2017). Kemampuan berbahasa pada anak prasekolah: Sebuah kajian pustaka. Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indo-nesia, 1. https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/ippi/article/view/2181

Bernard, M., & Alam, S. K. (2020, October). Improving english for early childhood through mathematical learning media VBA-asissted excel game. In Journal of Physics: Conference Series(Vol. 1657, No. 1, p. 012045). IOP Publishing. 10.1088/1742-6596/1657/1/012045

Dewi, A. K., Yulianingsih, Y., & Hayati, T. (2019). Hubungan Antara Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini. JAPRA (Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal), 2(1), 83-92. https://doi.org/10.15575/japra.v2i1.5315

Hanifah, T. M. N., & Atika, A. R. (2020). Mengembangkan bahasa reseptif anak usia dini melalui tebak gambar. CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif), 3(3), 196-204. https://doi.org/10.22460/ceria.v3i3.p196-204

Masyah, M., Sumarsih, S., & Delrefi, D. (2017). Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Bermain Tebak Gambar Pada Anak Kelompok A1 Di Paud Kemala Bhayangkari Bengkulu Utara. Jurnal Ilmiah Potensia, 2(2), 101-106. https://doi.org/10.33369/jip.2.2.101-106

Muslimat, A. F., Lukman, L., & Hadrawi, M. (2020). Faktor dan dampak keterlambatan berbicara (speech delay) terhadap perilaku anak studi kasus anak usia 3-5 tahun: kajian psikolinguistik. Jurnal Al-Qiyam, 1(1), 1-10. https://doi.org/10.33648/alqiyam.v1i1.122

Mustika, A. (2017). Pembelajaran bahasa reseptif anak tunarungu pada usia dini di Sekolah Prima Bhakti Mulya. INCLUSIVE: Journal of Special Education, 3(2). 117-121. https://doi.org/10.30999/jse.v3i2.143

Nuryanti, T., Windarsih, C. A., & Alam, S. K. (2022). Mengembangkan Kemampuan Bahasa Dengan Bercerita Menggunakan Boneka Tangan Dalam Pembelajaran Daring Pada Anak Kelompok B. CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif), 5(1), 19-27. https://doi.org/10.22460/ceria.v5i1.p%25p

Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif (A. L (Ed.)). Jakarta: PT Gramedia Widi-asarana Indonesia.

Santrock, J. W. [2011]. Masa Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba Humanika.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhono, S., & Sari, Y. A. (2017). BABBLING STAGE CONSTRUCTION OF CHILDREN’S LANGUAGE ACQUISITION ON RURAL AREA LAMPUNG. Jurnal Smart, 3(2).152-164. https://doi.org/10.52657/js.v3i2.472

Suryameng, S. (2019). Pendampingan Dialogis Orangtua Dalam Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Dini. DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(2), 40-49. https://doi.org/10.31932/jpaud.v2i2.764

Suryawan, K. B., & Merijanti, L. T. (2021). Bermain aplikasi gadget berhubungan dengan keterlambatan perkembangan bicara dan bahasa pada balita. Jurnal Biomedika dan Kesehatan, 4(4), 157-163. https://doi.org/10.18051/JBiomedKes.2021.v4.157-163

Windarsih, C. A., & Nurunnisa, R. (2022). Pemanfaatan Digital Story In Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Bagi Anak Usia Dini. JAPRA (Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal), 5(1), 48-61. https://doi.org/10.15575/japra.v5i1.16914

Yulsyofriend, Y., Anggraini, V., & Yeni, I. (2019). Dampak gadget terhadap perkem-bangan bahasa anak usia dini. Yaa Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 67-80. https://doi.org/10.24853/yby.3.1.67-80

Published

2024-09-27