Penggunaan Permainan Jam Pintar dalam Mengembangkan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini

Authors

  • Suryani Suryani Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Gembira, Kota Bandung
  • Sharina Munggaraning Westhisi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Siliwangi, Kota Cimahi https://orcid.org/0000-0002-8827-9282
  • Diantifani Rizkita Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Siliwangi, Cimahi

Keywords:

Early Childhood, Counting Skill, Smart Clock Media

Abstract

Hal yang melatar belakangi adanya anak yang belum mampu membilang dan menyebutkannya angka, terlihat ketika guru mengangkat tujuh jarinya sebagian anak menyebut itu lima, enam, dan sembilan. Beberapa anak juga belum mengetahui simbol. Saat guru memperlihatkan angka 6 dan 9, anak belum bisa membedakan angkanya. Salah satu upaya guru dalam mengembangkan kemampuan berhitung  dengan menggunakan media jam pintar yang dapat menstimulus anak melakukan aktivitas belajar, mengembangkan imajinasinya, memudahkan mengenal dan tahu simbol (angka, gambar, isyarat). Cara menggunakan jam pintar yaitu dengan angka digerakkan ke gambar yang cocok, secara langsung anak mengetahui simbol angka terutama dapat mengembangkan kecakapan berhitung. Adapun maksud dan tujuan riset ini yaitu mengembangkan kemampuan berhitung anak kelompok A dengan permainan jam pintar. Riset ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, adapun subjek penelitian kelompok A sebanyak 10 anak. Data dikumpulkan melalui pengamatan dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan model Miles and Huberman melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil riset menunjukkan melalui metode jam pintar anak mampu mengenal waktu, menyebutkan dan mengurutkan angka 1-12, memahami banyak-sedikit, membedakan angka 6 dan 9.

The background of children who are not yet able to count and mention numbers can be seen when the teacher raises seven fingers; some children call it five, six, and nine. Some children also do not know the symbols. When the teacher shows the numbers 6 and 9, the children cannot distinguish the numbers. One of the teacher's efforts in developing numeracy skills is using smartwatch media that can stimulate children to do learning activities, develop their imagination, and make it easier to recognize and know symbols (numbers, pictures, gestures). How to use a smartwatch is by moving the numbers to the matching picture; children directly know the number symbols, especially if they can develop numeracy skills. The intent and purpose of this research are to develop the numeracy skills of group A children with smartwatch games. This research uses a qualitative descriptive method, while the research subjects for group A are 10 children. Data was collected through observation and documentation. Data analysis used the Miles and Huberman model through three stages, namely data reduction, data presentation, and conclusions. Research results show that through the smartwatch method, children are able to recognize time, name, and order numbers 1-12, understand more and less, and differentiate between numbers 6 and 9.

References

Affandi, (2018). Manajemen sumber daya manusia (teori, konsep dan indikator). Riau: Zanafa Publishing.

Asmara, B. (2017). Penggunaan Media Jam Pintar Dalam Meningkatkan Pemahaman konsep Bilangan 1-20 Pada Anak Kelompok B di TK Khadijah Wonokromo Suraba-ya. Education And Human Development Journal (EHDJ), 2(1), 74-100. http://repository.unusa.ac.id/2761/1/Penggunaan%20Media%20Jam%20Pintar%20Dalam%20Meningkatkan%20Pemahaman%20Konsep%20Bilangan%201%20-%2020%20Pada%20Anak%20Kelompok%20B%20Di%20TK%20Khadijah%20Wonokromo%20Surabaya.pdf

Djuariah, T., Noor, A. H., & Westhisi, S. M. (2022). Implementasi pembelajaran konsep bilangan dalam mengembangkan kemampuan berhitung anak kelompok B melalui bermain jenga angka. CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif), 5(3), 357-366. https://doi.org/10.22460/ceria.v5i3.10971

Hosnan, M. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Khadijah, (2016). Pengembangan kognitif anak usia dini. Medan: IKAPI.

Martilava, R., Riyanto, A. A., & Nuraeni, L. (2021). Upaya meningkatkan kemampuan berpikir simbolik melalui pembelajaran matematika realistik pada kelompok B Kober Alamanda. CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif), 4(2), 178-183. https://doi.org/10.22460/ceria.v4i2.p%25p

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

Rohmalina, R., Aprianti, E., & Lestari, R. H. (2020). Pendekatan open-ended dalam mempengaruhi kemampuan mengenal konsep bilangan anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1409-1418. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.805

Sulastri, Y. L., Rahma, A., & Hakim, L. L. (2017). IbM Pembuatan alat permainan edukatif (APE) ramah anak bagi guru Paud di Kota Bandung. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2), 84-91. https://ojs.uninus.ac.id/index.php/JPKM/article/view/177

Sugiyono, (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV.

Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Sujiono, Y. N. (2014). Metode pengembangan kognitif, Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.

Suryana, (2017). Kewirausahaan (Kiat dan proses menuju sukses). Jakarta: Salemba Empat.

Susanto, A. (2012). Perkembangan anak usia dini. Jakarta: Kencana Prenada Group.

Published

2025-04-30