Meningkatkan Kemampuan Sosial-Emosional Anak Usia Dini melalui Kegiatan Meronce
DOI:
https://doi.org/10.22460/ceria.v8i4.28360Keywords:
Social- Emotional Skills, Beading ActivitiesAbstract
Perkembangan sosial emosional merupakan salah satu aspek perkembangan yang sangat penting bagi setiap anak karena salah satu faktor penentu kesuksesannya di masa depan. Penelitian ini dilatarbelakangi dari kegiatan pembelajaran anak kelompok B yang hanya sebatas pada lembar kerja anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan sosial emosional melalui kegiatan meronce pada anak usia dini POS PAUD KENARI. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), tahapan kegiatan penelitian ini yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Keempat tahapan tersebut dilaksanakan dua siklus. Dimana masing-masing siklus terdiri dari tiga pertemuan. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 10 anak di kelompok B. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis menggunakan statistika deskriptif dengan rumus persentase. Hasil dari tindakan kelas terdapat peningkatan dalam sosial emosional diantaranya anak bermain dengan teman sebaya, mau berbagi dengan orang lain, menghargai karya orang lain, mau bekerjasama dan menunjukkan sikap toleran. Peningkatan sosial emosional yang diamati dari pra siklus dan pasca siklus. Skor rata-rata pra siklus yaitu 32,05% meningkat 67,25 % siklusI. Skor tersebut terus mengalami peningkatan yang baik hingga 79,25 % siklus II. Hasil penelitian sudah dianggap berhasil. Dengan demikian, kegiatan meronce dapat meningkatkan kemampuan sosial emosional pada anak usia dini di POS PAUD Kenari.
Social-emotional development is a crucial aspect of early childhood growth, as it significantly contributes to future success and overall well-being. The limited learning activities for Group B children, primarily restricted to worksheets, motivated this study. This research aimed to improve the social-emotional skills of early childhood learners at POS PAUD Kenari through beading (stringing) activities. The research employed a Classroom Action Research (CAR) method, consisting of four stages: planning, implementation, observation, and reflection, conducted over two cycles. Each cycle comprised three sessions. The subjects of this study were 10 children in Group B. Data were collected through interviews, observations, and documentation, and analyzed using descriptive statistical techniques with percentage calculations. The results indicated improvements in children's social-emotional skills, including playing cooperatively with peers, willingness to share, appreciation of others' work, cooperation, and tolerance. The average pre-cycle score was 32.05%, which increased to 67.25% in Cycle I and further rose to 79.25% in Cycle II. These results indicate that the beading activity effectively enhanced the social-emotional skills of early childhood learners at POS PAUD Kenari.
References
Amanda, R. (2023, August). Pengaruh model pembelajaran project based learning untuk meningkatkan sosial emosional anak usia 5-6 tahun di TKQ Riyadlul Jannah Jl. Karang Tinggal, Cipedes, Kota Bandung. In Bandung Conference Series: Early Child-hood Teacher Education (Vol. 3, No. 1, pp. 79-85). https://www.researchgate.net/publication/373794693_Pengaruh_Model_Pembelajaran_Project_Based_Learning_untuk_Meningkatkan_Sosial_Emosional_Anak_Usia_5_-_6_Tahun_di_TKQ_Riyadlul_Jannah_Jl_Karang_Tinggal_Cipedes_Kota_Bandung
Ayuningtyas, F., Ratnasih, T., & Komariah, K. (2022, May). Kegiatan Meronce Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini. In Gunung Djati Conference Series (Vol. 13, pp. 188-198). https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/gdcs/article/view/872
Gay, H., Taib, B., & Haryati, H. (2020). Penerapan Kegiatan Meronce Berbahan Alam Untuk Meningkatkan Motorik Halus Pada Anak Usia 5-6 Tahun. Cahaya Paud, 2(2), 384-340. 10.33387/cp.v2i1.1955
Haryono, M. (2020). Meningkatkan perkembangan sosial emosional anak melalui per-mainan puzzle angka pada anak usia 4-5 tahun Kota Bengkulu. Journal Of Dehasen Educational Review, 1(1), 5-11. https://doi.org/10.46963/mash.v4i02.346
Kusmiati, R., & Komala, K. (2023). Kegiatan meronce dengan manik-manik sebagai bahan ajar dalam meningkatkan kemampuan sosial emosional anak usia dini. CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif), 6(4), 408-415. https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jder/article/view/972
Nurhasanah, N., Sari, S. L., & Kurniawan, N. A. (2021). Perkembangan Sosial dan Emosional Anak Usia Dini. Mitra Ash-Shibyan: Jurnal Pendidikan Dan Konsel-ing, 4(02), 91-102. https://doi.org/10.46963/mash.v4i02.346
Prihantoro, A., & Hidayat, F. (2019). Melakukan penelitian tindakan kelas. Ulumuddin: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, 9(1), 49-60. https://doi.org/10.47200/ulumuddin.v9i1.283
Hasbin, H., Taib, B., & Arfa, U. (2021). Analisis Kegiatan Meronce Menggunakan Tutup Botol Bekas Terhadap Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini 5-6 Ta-hun. Cahaya Paud, 3(1), 77-89. 10.33387/cp.v3i1.2168
Wahyuni, W., Hayati, F., & Mutiawati, Y. (2021). Peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui meronce bentuk geometri pada anak kelompok B4 TK Negeri 1 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan, 2(2). https://jim.bbg.ac.id/pendidikan/article/view/523
Wulandari, N. M. A., & Pudjawan, K. (2018). Penerapan Metode Demonstrasi Melalui Kegiatan Meronce Untuk Meningkatkan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Kelompok B1 TK Kartika Vii-3 Singaraja. Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru, 1(3), 214-221. 10.23887/jippg.v1i3.16455
Yasmin, A. ., Novianti, R. ., & Hukmi, H. (2021). Hubungan Antara Konsep Diri dengan Kemandirian pada Anak Usia Dini Usia 5-6 Tahun di TK Negeri Pembina 3 Pek-anbaru. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 6253–6262. https://doi.org/10.31004/jptam.v5i3.1939