PENGARUH PERMAINAN MAZE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SIMBOLIK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

Authors

  • Ermi Nurlaela Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Siliwangi, Cimahi
  • Lenny Nuraeni Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Siliwangi, Cimahi

DOI:

https://doi.org/10.22460/ceria.v4i2.p%25p

Keywords:

Maze Game, Symbolic Thinking Ability

Abstract

Early childhood is an individual who is in a period of very rapid growth and development, proper stimulation needs to be given at this time so that children can develop all aspects of their development optimally. One of them is the cognitive aspect of the scope of the child's symbolic thinking ability. Because with the ability to think symbolically, children can develop the ability to think about an object even though the object is not in front of them. To improve symbolic thinking skills in early childhood cannot be separated from the role of an educator. The indica- tors of symbolic thinking in children aged 5–6 years are: children are able to count by mention- ing the number symbols 1–10, children are able to count using number symbols, children are able to match numbers according to number symbols, children are able to recognize various kinds of letter symbols, as well as children able to describe various kinds of objects in the form of pictures and writing. In this study, researchers used the Library Research method or the usual literature study, where researchers obtained information from several sources. The researcher used the technique of collecting data by using documentation techniques and using data analy- sis, namely the content analysis method. The results of this study, in accordance with the find- ings that the researchers got, through the maze game the child's symbolic thinking ability can be optimally stimulated. By creating an attractive and fun classroom atmosphere for students.

Anak usia dini merupakan individu yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, stimulasi yang tepat perlu di berikan pada masa ini agar anak dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangannya secara optimal. Salah satunya yaitu aspek kognitif dalam lingkup kemampuan berpikir simbolik anak. Karena dengan kemampuan berpikir simbolik, anak dapat mengembangkan kemampuan berpikur mengenai suatu benda meskipun benda tersebut tidak ada dihadapannya. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir simbolik pada anak usia dini tidak terlepas dari peranan seorang pendidik. Adapun Indikator berpikir simbolik pada anak usia 5–6 tahun yaitu: anak mampu berhitung dengan menyebutkan lambang bilangan 1–10, anak mampu berhitung dengan menggunakan lambang bilangan, anak mampu mencocokkan angka sesuai lambang bilangan, anak mampu mengenal berbagai macam lambang huruf , serta anak mampu menggambarkan berbagai macam benda baik berbentuk gambar maupun tulisan.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Library Researchatau yang biasa dengan studi kepustakaan dimana peneliti mendapatkan informasi dari beberapa sumber. Teknik pengumpulan data peneliti menggunakan teknik dokumentasi dan menggunakan analisis data yaitu metode analisa isi (content analysis).Hasil dari penelitian  ini, sesuai dengan temuan-temuan yang peneliti dapatkan, melalui permainan maze kemampuan berpikir simbolik anak dapat terstimulus dengan optimal. Dengan menciptakan suasana kelas yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik.

References

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Yogyakarta:

Rineka Cipta.

Bodedarsyah, A., & Yulianti, R.(2019). MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SIMBOLIK ANAK USIA DINI KELOMPOK A (USIA 4-5 TAHUN) DEN- GAN MEDIA PEMBELA- JARAN LESUNG ANGKA. CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif), 2(6), 354-358.

Hasibuan, R. (2015). PENGARUH PERMAINAN MAZE ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGE- NAL LAMBANG BILAN- GAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. PAUDTeratai, 4(2).

Fadlillah, M. (2017). Buku AjarBermain & Permainan Anak

Usia Dini. Jakarta : Kencana.

Irsad, M. (2018). Metode Maria Montessori Dalam Perspek- tif Filsafat Pendidikan. Jur- nal Komunikasi Pendidikan, 1(1), 51-58.

Mukhtar, L. & Zukhairina, D. (2013). Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group).

Nuraeni, L., & Riyanto, A. (2017). Efektivitas Diklat Berjen- jang Tingkat Dasar Ter- hadap Peningkatan Kompe- tensi Pedagogik Pendidik PAUD (Studi Deskriptif Pada Pendidik Paud Di Kota Cimahi). Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi, 4(1),

-29.

Nursyamsiah, H., Cendana, T. P., Rohaeti, E. E., & Alam, S. K. (2019). KEMAMPUAN BERPIKIR SIMBOLIK ANAK USIA DINI PADA USIA 5–6 TAHUN. CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif), 2(6), 286- 294.

Rozalena, R., & Kristiawan, M. (2017). Pengelolaan pembe- lajaran paud dalam mengembangkan potensi anak usia dini. JMKSP (Ju- rnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Super- visi Pendidikan), 2(1),

-86.

SAAMU, T. (2016).MENINGKATKAN KEAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN PETI HARTA KARUN PADA ANAK KELOMPOK A TK WAS- INTALALO KECAMATAN BATUPOARO KOTA BAUBAU (Doctoral disser- tation, IAIN KENDARI).

Santoso, S. (2007). Dasar-dasar pendidikan TK. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Suela, I. K. (2015). Permainan Maze Untuk Mereduksi Per- ilaku Self Stimulation Pada Anak Autis. Jurnal Pendidikan Khusus, 7(3). Sujiono, Y. N. (2009). Konsep dasar pendidikan anak usia

dini. Jakarta: Indeks

Utami, W. Y. D., Jamaris, M., & Meilanie, S. M. (2020). Jur- nal Obsesi: Jurnal Pen- didikan Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pen- didikan Anak Usia Dini. 4(1), 67-76.

Downloads

Published

2021-02-18