Analisis kesulitan membaca permulaan pada siswa sekolah dasar kelas 1 di SDN Kalicari 01 Kota Semarang
DOI:
https://doi.org/10.22460/collase.v8i3.25117Abstract
Kesulitan belajar membaca pada anak-anak berdampak pada hasil akademik mereka secara keseluruhan (Fauzi, 2018; Tarigan, 2008). Membaca adalah proses menerima pesan dari penulis melalui bahasa tulis. Stimulasi yang diterima anak-anak memengaruhi kemampuan membaca mereka. Penelitian kualitatif menggambarkan fenomena seperti perilaku, observasi, motivasi, dan tindakan. Penelitian ini dilakukan dengan metode ilmiah yang berbeda (Moleong, 2013) pada bulan Feb 2024 di Kelas I SDN Kalicai 01 Kota Semarang dengan 25 siswa kelas IA sebagai subjek. Penelitian menggunakan metode observasi dan wawancara. Faktor kesulitan membaca awal adalah minim minat belajar membaca, kurang pelajaran tambahan di sekolah, dan kurangnya bimbingan orang tua di rumah. Keluarga sebagai pusat pendidikan penting untuk keberhasilan belajar siswa, termasuk siswa dengan kemampuan membaca yang kurang baik. Kesulitan membaca siswa dapat dilihat dari sulitnya mengenali huruf diftong, melewatkan huruf, berhenti mengeja, bicara cadel, dan pemahaman yang buruk terhadap isi bacaan. Faktor-faktor penyebabnya antara lain kesehatan buruk, gangguan pengucapan, dan kurangnya dukungan orang tua. Pengelolaan sekolah yang baik membantu dengan adanya pojok baca dan penerapan model pendidikan membaca oleh guru-guru. Siswa sulit membaca karena kurangnya keterampilan dasar.
Kata Kunci: Kesulitan membaca, Membaca permulaan, Sekolah dasar
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Dyah Ratri Fionisa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.