KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA SD KELAS V KOTA BANDUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI SIKLUS AIR
DOI:
https://doi.org/10.22460/collase.v4i5.5784Keywords:
Pemahaman Konsep, Mind MappingAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai skenario, implementasi, respon guru dan siswa terhadap pembelajaran siklus air dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping , serta untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dan siswa selama pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian terhadap 29 orang siswa di salah satu Sekolah Dasar di Kota Bandung. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, dan tes unjuk kerja. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep ilmu pengetahuan alam siswa. Tes tertulis berupa essai yang setiap butir soalnya merupakan hasil dari konsultasi dengan dosen pembimbing, uji coba di lapangan, uji reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Lembar observasi digunakan untuk mengukur skenario dan implementasi kemampuan pemahaman konsep siswa dalam materi siklus air yang diberikan dengan menggunakan metode mind mapping. Subjek yang akan diobservasi adalah guru dan siswa. Pada penelitian ini peneliti juga menggunakan wawancara tidak terstruktur untuk mendapatkan informasi mengenai objek yang diteliti. Wawancara tidak terstruktur dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi mengenai pembelajaran yang selama ini dilaksanakan oleh guru kelas V salah satu SD Negeri di Kota Bandung . Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran mind mapping dalam materi siklus air  siswa sudah menunjukkan hasil yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil postes sebanyak 86,2% siswa mendapatkan nilai di atas KKM dan 13,8% lainnya mendapatkan nilai di bawah KKM. Hal tersebut tak lain juga didukung oleh skenario pembelajaran guru di kelas yang dilaksanakan sesuai dengan RPP. Respon guru dan siswa menunjukkan hal yang positif dilihat dari observasi dimana siswa turut aktif dalam aktivitas pembelajaran dikelas. Namun, masih ada kesulitan yang dihadapi siswa, yaitu kurangnya ketelitian siswa dalam mengerjakan soal.
References
Huda, M. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Hudoyono, H.( 2003). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang.
Kemendikbud. 2014. Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Permatasari, A. (2018). Pengaruh Metode Mind Mapping Terhadap Pemahaman Konsep. Journal.Student.uny.ac.id. Volume No 4.
Purwanto, N.(2008). Prinsip-prinsip da Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Silberman, M.L. (2009). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif (Alih bahasa: Raisul Muttaqien). rev.ed. Bandung: Nusamedia
Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta
Swadarma, D. (2013). Mind Mapping dalam Kurikulum Pembelajaran. Jakarta. PT Elex Media Komputindo.
TIMSS dan PIRLS. (2011). International Student Achievement in Science. http://timss.bc.edu
Winkel. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi
Wardhani, S. (2008). Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika PPPPTK Matematika. Yogyakarta.